LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
“Layanan Bimbingan Kelompok” Tingkatkan Perilaku Kedisiplinan Siswa kelas VII Era IKM
Yeni Tiyas Safitri S.Psi.
Guru Bimbingan Konseling Kelas VII SMPN 1 Bendo
Kabupaten Magetan-Jawa Timur
Pendidik memberikan Layanan Bimbingan dan Konseling sebagai salah satu bentuk fasilitasi peserta didik untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya di sekolah dengan tepat, efektif dan efisien. Peserta didik yang berhasil menyelesaikan tugas perkembangan dapat membuat merasa bahagia dan akan menjadi modal bagi penyelesaian tugas-tugas perkembangan fase berikutnya. Perilaku siswa di sekolah harus dipahami oleh Guru Bimbingan dan Konseling/konselor karena pencapaian tugas perkembangan merupakan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling.
Pendidikan sebagai komponen utama dalam membangun suatu negara yang berkualitas. Pendidik mengungkapkan pendukung utama bagi tercapainya negara yang berkualitas adalah pendidikan bermutu, pendidikan yang bermutu tidak cukup dilakukan melalui transfer ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi, tetapi harus didukung oleh peningkatan profesionalisme dan sistem manajemen. Tenaga pendidikan dan pengembangan kemampuan peserta didik harus dipersiapkan dengan baik untuk menolong dirinya sendiri mengambil keputusan demi mencapai cita-citanya melalui pelaksanaan pembelajaran pada era implementasi Kurikulum Merdeka pada era sekarang ini.
Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada banyaknya persoalan, salah satu permasalahan yang banyak terjadi didunia pendidikan yakni masalah mengenai Self Control yang biasa disebut kontrol diri yakni peserta didik menunjukkan perilaku yang menyimpang dilingkungan sekolah. Maka dalam hal ini, makna pendidikan tidaklah semata-mata kita menyekolahkan anak ke sekolah untuk menuntut ilmu pengetahuan, namun lebih luas dari pada itu. Peserta didik dapat tumbuh dan berkembang dengan baik agar memperoleh pendidikan yang paripurna (komprehensif). Pendidikan itu sendiri harus dilakukan sedini mungkin di rumah maupun disekolah, formal di institusi pendidikan dan non formal di masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan oleh tenaga pendidik saat ini ialah memberikan layanan bimbingan dan konseling disekolah, sehingga permasalahan pada peserta didik akan lebih diperhatikan.
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya atau mencapai perkembangan secara optimal. Pendidik menerapkan fasilitasi yang dimaksudkan sebagai upaya memperlancar proses perkembangan peserta didik, karena secara kodrati setiap manusia berpotensi tumbuh dan berkembang untuk mencapai kemandirian secara optimal. Kegiatan layanan dilaksanakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling di SMP secara sistematis, logis, objektif, berkelanjutan dan terprogram.
Kegiatan layan bimbingan konseling ini untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik SMP dalam mencapai tugas perkembangan kemandirian yang optimal. Satuan pendidikan dalam layanan bimbingan dan konseling mengacu pada capaian layanan bimbingan dan konseling untuk memberikan pembinaan ke siswa secara langsung. Pendidik melalui layanan bimbingan dan konseling dijabarkan dalam bentuk layanan yang dilaksanakan dalam satuan pendidikan. Peserta didik melalui capaian layanan Bimbingan dan konseling di SMP mampu mengaktualisasikan dirinya dan mencerminkan profil pelajar Pancasila seutuhnya.
Pendidik menambahkan untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan sinergitas kerja antara guru bimbingan dan konseling/konselor, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah/madrasah, staf administrasi, dan orang tua. Pihak lain juga dapat membantu kelancaran proses untuk mengembangkan peserta didik di SMP secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir. Pihak sekolah menyelenggarakan layanan konseling secara perorangan dan kelompok. Siswa memperoleh bimbingan secara perorangan melalui layanan konseling yang dilaksanakan dalam konseling perorangan atau layanan konsultasi dan secara kelompok melalui layanan bimbingan kelompok (BKp) atau konseling kelompok (KKp). Peserta didik melalui kedua layanan kelompok ini dapat mengikutkan sejumlah peserta dalam bentuk kelompok, dengan konselor sebagai pemimpin kegiatan kelompok.
Prayitno ( 2014: 309) Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan pada suasana kelompok. Bimbingan kelompok dapat diartikan sebagai layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada individu untuk membahas masalah atau topik umum secara luas dan mendalam yang bermanfaat bagi anggota kelompok (Mungin, 2015: 38). Pendidik melalui pelaksanaan BKp dan KKp dapat mengaktifkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan pribadi dan pemecahan masalah individu yang menjadi peserta kegiatan kelompok. Pendidik menambahkan BKp membahas topik-topik umum yang menjadi kepedulian bersama anggota kelompok, sedangkan dalam KKp membahas masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok.
Peserta didik memperoleh pembinaan karakter disiplin dengan pembiasaan yang diterapkan oleh sekolah akan mempunyai pengaruh yang positif bagi kehidupan peserta didik. Pihak sekolah menerapkan disiplin bagi siswa sebagai usaha untuk memelihara perilaku peserta didik agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Ngainun Naim (2012) mengartikan disiplin sebagai sikap untuk mentaati peraturan dan ketentuan yang sudah diterapkan tanpa pamrih. Manusia sesuai ajaran Islam juga harus memperhatikan dan mengaplikasikan nilai-nilai disiplin dengan benar dalam kehidupan sehari-hari agar kualitas masyarakat dapat terbangun dengan baik.
Pendidik berperan penting dalam memberikan layanan konseling ke siswa SMP agar memiliki perilaku kedisiplinan sehingga bisa terbentuk karakter dan perilaku yang tertib sejak dini. Siswa melaksanakan perilaku disiplin di SMP untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Pendidik menangani masalah siswa yang berupa pelanggaran tingkat ringan hingga tingkat tinggi, seperti kasus siswa datang terlambat, membolos di jam pelajaran, menyontek, tawuran, merokok dan penyimpangan perilaku lainya. Pendidik dengan memberikan layanan bimbingan dapat melakukan pengontrolan perilaku keseharian siswa di sekolah agar dapat membentuk sikap dan perilaku siswa yang baik, disiplin, dan berkarakter. Pendidik dapat meningkatkan perilaku disiplin siswa kelas VII melalui layanan bimbingan kelompok di SMPN 1 Bendo, Kabupaten Magetan provinsi Jawa Timur sehingga motivasi belajarnya meningkat terutama pada era Kurikulum Merdeka sekarang ini.